Debat Cawapres Lemahkan Suara Paslon 02, Ganjar-Mahfud Rebound Ke Posisi Kedua

- 23 Januari 2024, 07:08 WIB
Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing dari Universitas Pelita Harapan mengatakan, pilihan diksi dan gestur Cawapres nomor urut 2 saat debat tidak menghargai kedua kompetitornya.
Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing dari Universitas Pelita Harapan mengatakan, pilihan diksi dan gestur Cawapres nomor urut 2 saat debat tidak menghargai kedua kompetitornya. /kabar-sumedang.com/DOK/

KABAR SUMEDANG - Salah satu yang menyita perhatian dalam debat keempat keempat Calon Wakil Presiden pada Minggu, 21 Januari 2024 kemarin adalah gestur Gibran menanggapi jawaban Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD. 

Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing dari Universitas Pelita Harapan mengatakan, pilihan diksi dan gestur Cawapres nomor urut 2 saat debat tidak menghargai kedua kompetitornya, baik Muhaimin Iskandar maupun Mahfud MD.

"Sejumlah kata atau pilihan diksi dan gesturnya pada saat debat berlangsung sama sekali sudah tidak menghargai dua debater lainnya, Mahfud dan Cak Imin," ujarnya.

Baca Juga: Forza Inter! Juara Piala Super Italia 3 Tahun Beruntun

Menurut Emrus, hal itu justru akan merugikan pasangan Prabowo-Gibran sendiri karena berpotensi menurunkan elektabilitas pasangan tersebut. "Ini berpotensi menggerus posisi elektabilitas Prabowo-Gibran," ungkap Emrus.

Banyak pihak yang juga menyayangkan pertanyaan yang diajukan Gibran sebagai pertanyaan yang tidak penting. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai pertanyaan seorang mahasiswa ke dosen. Saat itu Gibran mengajukan pertanyaan, “Bagaimana cara mengatasi greeninflation.”

Pertanyaan ini kemudian dijawab Mahfud MD dengan menjelaskan soal inflasi hijau, ekonomi sirkular.

Baca Juga: Prediksi dan Line Up Napoli vs Inter di Final Piala Super Italia

Namun, jawaban ini kemudian direspon Gibran dengan bahasa tubuh yang seolah-olah meledek Mahfud. Gibran lalu menjelaskan greenflation dengan gerakan rompi kuning yang terjadi di Prancis beberapa tahun lalu.

Mahfud pun membalas dengan menyebutkan penjelasan Gibran sebagai suatu yang mengada-ada. "Gila ini, ngarang-ngarang tidak karuan, mengaitkan sesuatu yang tidak ada," ungkap Mahfud. 

Halaman:

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah