Melihat Lebih Dalam Aktivitas Usaha di Kampung Kerupuk Seblak Sudimampir Sumedang

19 April 2024, 12:20 WIB
Sejumlah pekerja sedang mengepak kerupuk seblak, sebelum dipasarkan. /kabar-sumedang.com/Taufik Rohman/

KABAR SUMEDANG - Kampung Kerupuk Seblak, merupakan sebutan untuk sebuah perkampungan yang mayoritas penduduknya melakukan aktivitas usaha membuat Kerupuk Seblak.

Begitu juga dengan Kampung Kerupuk Seblak di Dusun Sudimampir, Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. 

Wilayah Dusun Sudimampir di Desa Cipanas ini, memang dikenal sebagai daerah penghasil produk Kerupuk Seblak terbesar di Kabupaten Sumedang. 

Baca Juga: Mampu Hasilkan 20 Ton per Musim, Inilah Daerah Penghasil Lada Terbesar di Sumedang

Karena sebagian besar masyarakat di Dusun Sudimampir ini, menjalani usaha sebagai pembuat Kerupuk Seblak, maka daerah tersebut akhirnya diberi sebutan sebagai Kampung Kerupuk Seblak. 

Seperti diketahui, Kerupuk Seblak merupakan salah satu produk makanan olahan yang berbahan dasar dari kerupuk udang, yang dicampur dengan bumbu dan bubuk cabai kering. 

Rasa gurih dan pedas dari Kerupuk Seblak ini, akhirnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta makanan pedas, terutama kaum emak-emak. 

Baca Juga: Petani di Desa Jingkang Sumedang Mulai Kembangkan Usaha Penangkaran Benih Kencur Galesia 3

Market pasar Kerupuk Seblak Sudimampir ini, bukan hanya tersebar di wilayah Kabupaten Sumedang saja, melainkan telah tembus juga ke daerah lain di Jawa Barat, seperti Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, hingga Kuningan.

Sebagian besar kebutuhan pasar produk Kerupuk Seblak di wilayah Pantai Utara (Pantura), kabarnya dipasok dari Dusun Sudimampir Desa Cipanas, Sumedang.

Dengan banyaknya permintaan tersebut, pelaku UMKM di Kampung Kerupuk Seblak Sudimampir, setiap harinya bisa memproduksi Kerupuk Seblak hingga ribuan pak, dengan perputaran uang mencapai Rp 80 juta per hari.

Baca Juga: Mengenal Sosok Petani yang Berhasil Ciptakan Dua Jenis Obat Tanaman Padi di Sumedang

Sesuai data yang dimiliki Pemerintah Desa Cipanas, tercatat ada sekitar 8 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Dusun Sudimampir yang memproduksi Kerupuk Seblak.

"Dusun Sudimampir ini memang dikenal sebagai Kampung Kerupuk Seblak. Soalnya mayoritas masyarakat di lingkungan ini, memang menggantungkan hidup dari usaha pembuatan kerupuk seblak. Ada 8 pelaku UMKM yang memproduksi kerupuk seblak di kampung ini," kata Penjabat Sementara Kepala Desa Cipanas, Wahyu, Jumat, 19 April 2024.

Delapan pelaku UMKM yang memproduksi cemilan pedas di Dusun Sudimampir ini, kata Wahyu, tercatat mampu serap tenaga kerja hingga 200 orang. Semua tenaga kerja itu, berasal dari Dusun Sudimampir dan dserah sekitarnya.

Baca Juga: Capaian Indikator Makro Sumedang Meningkat, Plh Bupati: Keberhasilan Ini Harus Berdampak Bagi Masyarakat

Wahyu menuturkan, usaha pembuatan Kerupuk Seblak di Dusun Sudimampir ini, telah berjalan hampir 17 tahun. Industri rumahan kerupuk seblak ini, awalnya dirintis oleh Ayip Syarifudin, salah seorang pelaku UMKM asal Dusun Sudimampir RT 01/03, yang memiliki merek dagang kerupuk seblak "Syafir".

"Perintis Kerupuk Seblak bermerek dagang Syafir ini, telah merintis usahanya sejak tahun 2007 silam. Jadi usahanya itu sudah berjalan hampir 17 tahunan," kata Wahyu.

Wahyu menyebutkan, usaha pembuatan Kerupuk Seblak yang dirintis Ayip Syarifudin ini, ternyata langsung banyak diminati oleh masyarakat. Sehingga tak perlu waktu lama, produk kerupuk seblak dari Sudimampir ini, langsung berhasil menguasai pasar.

Baca Juga: Dinilai Kreatif Dalam Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemanfaatan DD di Sumedang Dapat Pujian dari Kemenkeu RI

Setelah usaha tersebut berkembang, warga lainnya mulai tertarik untuk mencoba peruntungan dengan menjajaki usaha yang sama. Dan hasilnya, produk Kerupuk Seblak yang diproduksi tetangga Ayip pun, sama-sama laris di pasaran.

"Jadi awalnya hanya satu orang. Setelah permintaan Kerupuk Seblak meningkat, warga lainnya langsung ikut mengembangkan usaha itu. Alhamdulillah, sekarang usaha warga kami terus berkembang. Malah 8 pelaku UMKM ini, telah mampu memberdayakan tenaga kerja lokal hingga 200 orang," tutur Wahyu.

Dikatakan Wahyu, industri rumahan yang dijalankan oleh masyarakat di Dusun Sudimampir ini, sepintas terlihat masih sangat sederhana belum dilengkapi dengan teknologi yang memadai.

Baca Juga: Banyak Lahan Pertanian yang Kekeringan, Pemkab Sumedang Usulkan Bantuan Pompa Air

Namun jangan salah, usaha produk kerupuk seblak ini, telah menjadi andalan utama bagi masyarakat. Ada lebih dari 200 orang ibu rumah tangga, yang ikut menggantungkan hidup sebagai pekerja di Kampung Kerupuk Seblak. 

"Sebagian besar ibu-ibu di Sudimampir ini bekerja di perusaan kerupuk seblak. Malah, sebagian pekerja di antaranya, ada juga yang berasal dari luar daerah, termasuk dari desa tetangga. Sesuai data kami, pekerja di Kampung Kerupuk Seblak ini telah mencapai 200 orang lebih," ucap Wahyu.***

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)

Tags

Terkini

Terpopuler