Tak hanya Masyarakat Wado yang memercayai hal tersebut, masyarakat luar Sumedang juga telah mengetahuinya.
Baca Juga: Here We Go! Talenta Muda Brasil Ini Resmi Gabung PSG
Peristiwa tragis di jalur tengkorak itu kerap dihubungkan dengan mitos-mitos mistik di sepanjang lintasan Jalan Cae. Ruas Jalan Cae berada di Jalan Raya Wado-Malangbong betulan Desa Sukajadi.
Sudah banyak masyarakat yang tahu, keangkeran di Jalan Cae. Masyarakat yang meyakini mitos akan menaati tatakrama ketika melintas jalur tengkorak itu.
"Jadi jika ada kejadian kecelakaan di Jalan Cae, apalagi yang memakan korban banyak, sudah pasti banyak yang mengaitkan dengan hal mistik. Begitu banyak masyarakat yang mempercayai adanya mitos di Jalan itu Cae sendiri," ujar sepuh masyarakat Sukajadi.
Baca Juga: Berhasil dievakuasi, Polisi Ungkap Kecelakaan Tunggal Avanza Masuk Jurang
Ia tidak menampik jika kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Cae kerap dikaitkan dengan sejumlah mitos.
"Kalau orang tua dulu suka membuang puntung rokok jika mau lewat di Jalan Cae. Hal itu tanda hormat ke leluhur yang ada di jalan itu. Itu sudah jadi kebiasaan. Katanya bukti pamit mau melintas," ujarnya.
Namun tradisi-tradisi itu, kini telah hilang seiring perkembangan jaman. Mungkin hanya di kalangan tua saja yang masih melakukannya.
Baca Juga: 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Tunggal Di Rancakalong, Sumedang