Network
KABAR SUMEDANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang mulai mengambil langkah antisipatif menghadapi musim penghujan yang diprediksi akan mulai terjadi akhir November ini.
Hal ini dilakukan guna mengantisifasi datangnya bencana mengingat wilayah Kabupaten Sumedang termasuk daetah rawan bencana baik itu akibat pergerakan tanah maupun banjir.
Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumedang Adang mengatakan dalam upaya antisifasi bencana pihaknya melakukan kerjasama dengan pihak Univetsitas Indonesia (UI) Depok dalam hal pemasangan Early Warning System (EWS) atau alat peringatan dini.
Baca Juga: Affogato, Minuman Kopi yang Menyegarkan dengan Kombinasi Es Krim dan Espresso
"Untuk pamasangan alat ini kami kerjasama dengan UI dan alhamdulilah mendaptkan bantuan alat EWS yang akan dipasang awal Desember 2023," jelas Adang Rabu, 22 November 2023.
Bahkan lanjut Adang beberapa titik yang akan dipasang EWS telah disurvai oleh pihak UI untuk melihat apakah layak atau tidak di pasang alat tersebut.
Sejauh ini jelas Adang titik yang telah disurvai dan siap dipasang EWS adalah jembatan Cikuda Sungai Cikeruh Kecamatan Jatinangor, sungai Cimande belakang Desa Sindanggalih Kecamatan Cimanggung, Dusun Jamban Kecamatan Sumedang Utara dan Gawiru antisifasi bencana di desa Padasuka Sumedang Utara.
Baca Juga: Disnakan Sumedang Dorong Petani Tembakau untuk Kembangkan Usaha Ternak dan Perikanan
Sementara itu 3 titik lagi yang juga diusulkan untuk dipasang EWS yaitu di Dusun Margacinta Desa Margamekar Sumedang Selatan antisifasi banjir Desa Sukajaya khususnya Babakan Regol, jembatan Kampung Karuhun dan jembatan Citundun Citengah.
Adang pun berharap dengan dipasangnya EWS maka kejadian bencana khususnya banjir dapat diminalisir, karena melalui alat ini ketinggian air dapat dipantau sehingga warga yang berada dibagian hilir bisa antisifasi bila kemungkinan akan terjadi banjir.
