Network
KABAR SUMEDANG - Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah yang pernah dijadikan sebagai pusat operasi oleh gerombolan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI TII) di wilayah Jawa Barat.
Salah satu daerah yang sempat dijadikan markas atau persembunyian oleh gerombolan DI TII di wilayah Jawa Barat ini, di antaranya daerah Cibugel, Kabupaten Sumedang.
Wilayah Kecamatan Cibugel sendiri, terletak di sebelah timur Kabupaten Sumedang, yang lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut.
Baca Juga: Fakta Baru Tentang Batas Sumedang, Ternyata Bukan Hanya Berbatasan Dengan 5 Kabupaten
Sebagai daerah yang dijadikan pusat operasi oleh gerombolan DI TII, wilayah Kecamatan Cibugel ini tentu memiliki banyak sekali cerita tragis yang sempat dialami masyarakat di jaman itu.
Pada masa pemberontakan gerombolan DI TII di sana, masyarakat di Desa Cibugel mengalami banyak sekali penderitaan. Selain sering menjadi korban penjarahan, banyak juga penduduk yang dibantai hingga dibakar rumahnya, gara-gara dianggap bersebrangan atau tidak sepaham dengan pemikiran gerombolan di bawah Pimpinan Kartosuwiryo tersebut.
Berdasarkan catatan sejarah, gerakan separatisme yang dilakukan gerombolan DI TII di wilayah Jawa Barat ini, terjadi setelah Indonesia merdeka, atau sekitar tahun 1945 sampai 1959.
Baca Juga: Cerita Tentang Desa Kecil di Kaki Gunung Rengganis, Dulunya Pernah Dijadikan Ibu Kota Sumedang
Namun khusus di wilayah Desa Cibugel, sejarah kelam kekejaman gerombolan DI TII ini, konon terjadi sekitar tahun 1959.
Tekanan dari pemerintah Republik Indonesia terhadap gerakan separatisme DI/TII kala itu, konon malah membuat gerombolan tersebut makin berutal menyengsarakan rakyat.
