Network
KABAR SUMEDANG - Meskipun ada beberapa keuntungan dari memiliki narsistik, seperti meningkatkan rasa percaya diri yang sehat atau memungkinkan individu untuk mengejar aspirasi mereka dengan tekad, bersikap narsistik dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif pada hubungan interpersonal dan kehidupan sosial secara umum. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi pada umumnya seperti berikut:
Kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain: individu yang narsistik seringkali kesulitan berhubungan dengan orang lain karena mereka tidak menyadari kebutuhan atau keinginan orang lain. Tingkat intensitas perhatian yang diambil ke arah diri sendiri membuat mereka tidak memiliki kemampuan empati pada orang lain.
Baca Juga: Mengenal Narsistik, Jenis dan Penyebabnya
Meningkatnya risiko depresi dan kegelisahan: individu yang narsistik cenderung memiliki rasa harga diri yang sangat tergantung pada pengakuan dan pujian dari orang lain. Ketika tidak mendapatkan pujian dan pengakuan yang diinginkan, individu tersebut dapat mengalami depresi dan kegelisahan.
Perasaan kekecewaan dan kesedihan yang kuat: individu yang narsistik cenderung mengalami perasaan kekecewaan dan kesedihan yang lebih kuat daripada orang lain ketika mereka gagal mencapai tujuan mereka.
Baca Juga: Mengenal dan Cara Menjaga Kesehatan Mental
Cara Mengelola Narsistik secara Sehat
Meskipun narsistik seringkali berdampak negatif pada individu dan orang lain, bukan berarti semua sifat narsistik tidak sehat. Ada beberapa cara untuk mengelola narsistik dengan cara yang sehat, antara lain:
Cari tahu penyebab narsistik: Anda dapat memulai dengan mencari tahu apa yang memicu perilaku narsistik Anda. Ini akan membantu Anda mengetahui titik mana yang harus diperbaiki.
Pahami kebutuhan orang lain: melatih diri untuk memahami kebutuhan dan emosi orang lain adalah langkah yang penting dalam mengelola narsistik Anda.
