Mengenal Tradisi Masyarakat di Sumedang yang Nyaris Hilang, Biasanya Dilakukan Usai Salat Idul Adha

- 18 Juni 2024, 16:47 WIB
Foto ilustrasi, warga sedang memukuli pohon mangga dengan sapu lidi.
Foto ilustrasi, warga sedang memukuli pohon mangga dengan sapu lidi. /kabar-sumedang.com/DOK/

KABAR SUMEDANG - Idul Adha merupakan salah satu Hari Raya dalam agama Islam, yang biasa dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Selain dikenal sebagai lebaran haji, Hari Raya Idul Adha ini, biasa disebut juga sebagai Idul Kurban. 

Dalam momentum hari raya seperti ini, biasanya selalu ada tradisi unik yang biasa dilakukan masyarakat. Seperti tradisi memukul pohon buah-buahan dengan menggunakan sapu lidi, usai melaksanakan ibadah Salat Idul Adha. 

Tradisi unik Hari Raya Idul Adha seperti ini, konon selalu dilakukan masyarakat di Dusun Pangaroan, Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 

Baca Juga: Hikmah Penting Ibadah Kurban Menurut Pj Bupati Sumedang

Bagi sebagian besar warga di Dusun Pangaroan Desa Cipanas, Sumedang, memukuli pohon buah-buahan dengan menggunakan sapu lidi sesaat setelah menunaikan ibadah Salat Idul Adha ini, diyakini mampu membantu proses pertumbuhan buah pada pohon yang dipukulinya.

Mitos yang berkembang secara turun temurun di kampung itu, memang masih diyakini oleh sebagian warga. Namun sudah tidak seramai dulu, saat ini tradisi unik tersebut sudah nyaris hilang. Sejak era 2020-an, sudah jarang terlihat lagi ada warga yang memukuli pohon buah-buahan dengan sapu lidi pada Hari Raya Idul Adha. 

Menurut cerita masyarakat di Dusun Pangaroan, Sumedang, tradisi memukuli pohon buah-buahan dengan sapu lidi sesaat setelah menunaikan ibadah sholat Idul Adha itu, konon sudah menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan secara turun temurun. 

Baca Juga: Warga Rayakan Idul Adha, Jalan di Sumedang Terlihat Sepi

"Dulu, kalau pulang melaksanakan Salat Idul Adha itu, warga biasanya akan langsung mengambil sapu lidi. Jadi, setelah pulang salat itu langsung beramai-ramai memukulkan sapu lidi pada pohon buah-buahan yang dekat dengan rumah. Tujuannya, agar pohon buah yang telah dipukuli itu bisa tumbuh subur serta cepat berbuah," kata Ibu Suhaedah (71), salah seorang warga di Dusun Pangaroan, Sumedang. 

Tradisi ini, memang bukan sebuah keharusan. Hanya saja, tradisi memukuli pohon dengan sapu lidi ini, sudah biasa dilakukan sejak jaman dulu, dengan keyakinan akan memberikan berkah bagi tanaman buah-buahan sehingga bisa tumbuh subur dan cepat berbuah.

Halaman:

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah