KABAR SUMEDANG - Luas tanaman komoditas kopi di kaki Gunung Cakrabuana, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang terus bertambah.
Kopi, saat ini menjadi komoditas tanam yang dipilih oleh ratusan petani di Desa Ganjaresik, Cimungkal dan Desa Sukajadi, Kecamatan Wado.
Para petani memanfaatkan kawasan kaki Gunung Cakrabuana untuk menanam kopi tersebut.
Baca Juga: Pengurus DKM di Sumedang Diminta Umumkan Waktu Pencoblosan Pemilu di Masjid-masjid
Ketua kelompok tani (poktan) Temuhurip, Desa Ganjaresik, Tatang Suhendar mengatakan, kini luas tanaman kopi yang dikelola oleh kelompoknya mencapai sekitar 160 hektare. Luasan tersebut dikelola oleh sekitar 50 petani.
Ia menyebutkan, kini banyak petani yang beralih menanam kopi, karena dinilai lebih prospektif.
Ia menggambarkan, dari 160 hektare tanaman kopi sekitar 60 hektar sudah dipanen. Bahkan sudah dijual baik dalam bentuk biji maupun dalam bentuk yang sudah diolah menjadi tepung.
"Dengan hasil panen sekitar 50 ton kopi, alhamdulillah petani bisa menghasilkan pendapatan yang lumayan. Disamping hasil panen palawija atau komoditi lainnya," ujarnya.
Ia memaparkan, ketertarikan petani di desanya untuk konsen ke komoditas kopi, karena selain menanam kopi, kelompok tani juga langsung memproduksi olahan kopi dari biji mentah hingga dalam bentuk tepung. Sehingga komoditas kopi bisa dipasarkan dalam berbagai kemasan.