Kopi jadi Komoditas Primadona Petani di Gunung Cakrabuana Sumedang

- 10 Februari 2024, 20:37 WIB
Petani di kaki Gunung Cakrabuana Wado Kabupaten Sumedang sedang memelihara bibit tanaman kopi.
Petani di kaki Gunung Cakrabuana Wado Kabupaten Sumedang sedang memelihara bibit tanaman kopi. /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna /

KABAR SUMEDANG - Luas tanaman komoditas kopi di kaki Gunung Cakrabuana, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang terus bertambah.

Kopi, saat ini menjadi komoditas tanam yang dipilih oleh ratusan petani di Desa Ganjaresik, Cimungkal dan Desa Sukajadi, Kecamatan Wado. 

Para petani memanfaatkan kawasan kaki Gunung Cakrabuana untuk menanam kopi tersebut.

Baca Juga: Pengurus DKM di Sumedang Diminta Umumkan Waktu Pencoblosan Pemilu di Masjid-masjid

Ketua kelompok tani (poktan) Temuhurip, Desa Ganjaresik, Tatang Suhendar mengatakan, kini luas tanaman kopi yang dikelola oleh kelompoknya mencapai sekitar 160 hektare. Luasan tersebut dikelola oleh sekitar 50 petani. 

Ia menyebutkan, kini banyak petani yang beralih menanam kopi, karena dinilai lebih prospektif.

Ia menggambarkan, dari 160 hektare tanaman kopi sekitar 60 hektar sudah dipanen. Bahkan sudah dijual baik dalam bentuk biji maupun dalam bentuk yang sudah diolah menjadi tepung.

Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Sumedang akan Perluas Kawasan Food Estate Partisipatif Jadi 10 Hektar per Desa

"Dengan hasil panen sekitar 50 ton kopi, alhamdulillah petani bisa menghasilkan pendapatan yang lumayan. Disamping hasil panen palawija atau komoditi lainnya," ujarnya. 

Ia memaparkan, ketertarikan petani di desanya untuk konsen ke komoditas kopi, karena selain menanam kopi, kelompok tani juga langsung memproduksi olahan kopi dari biji mentah hingga dalam bentuk tepung. Sehingga komoditas kopi bisa dipasarkan dalam berbagai kemasan.

Halaman:

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah