Peristiwa Tragis di KM 38 Sumedang, Mitos Puntung Rokok

- 27 Desember 2023, 08:00 WIB
Tragis bus masuk jurang di Jalan Cae Wado, Sumedang Jawa Barat. Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Cae kerap dihubungkan dengan mistik
Tragis bus masuk jurang di Jalan Cae Wado, Sumedang Jawa Barat. Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Cae kerap dihubungkan dengan mistik /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR SUMEDANG - Peristiwa tragis beberapa kali terjadi di Kabupaten Sumedang. Salah satunya terjadi di KM 38 Sumedang tepatnya di Jalan Cae Jalan Raya Wado-Malangbong

Peristiwa tragis di KM 38 tersebut kerap terjadi dan memakan korban hingga ratusan jiwa, jika dikalkulasi dari puluhan tahun ke belakang.

Terakhir peristiwa tragis terjadi kecelakaan di Jalan Cae terjadi 10 Maret 2021 yang merenggut 30 nyawa.

Baca Juga: Prediksi Manchester United vs Aston Villa, Pembuktian Ten Hag

Saat itu kecelakaan maut dialami Bus Sri Padma Kencana terjun ke jurang karena mengalami rem blong saat melintas turunan curam di Jalan Cae sepulang mengantar rombongan wisata.

Bus tersebut mengangkut rombongan peziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah Subang. Tragis bus maut tersebut masuk jurang sehingga memakan korban 30 nyawa dan 35 luka-luka.

Catatan tragis tragedi di Jalan Cae juga terjadi pada awal 2012. Dimana bus antar kota antar provinsi terjun ke jurang di Jalan Cae dan merenggut 12 nyawa.

Baca Juga: Ponpes Al-Hikamussalafiyyah Siapkan Agenda Akbar di Penghujung Tahun 2023

"Belum lagi banyak kecelakaan di Jalan Cae yang hanya memakan korban dua atau tiga orang. Jadi kalau dihitung, telah ratusan orang jadi korban di Jalan Cae ini," ujar salah seorang warga yang tak jauh dari di lokasi.

Jalan Cae di Sumedang, Jawa Barat ini memang terkenal sebagai jalan angker. Peristiwa tragis kecelakaan lalu lintas di Jalan Cae kerap dikaitkan dengan hal mistik. 

Tak hanya Masyarakat Wado yang memercayai hal tersebut, masyarakat luar Sumedang juga telah mengetahuinya.

Baca Juga: Here We Go! Talenta Muda Brasil Ini Resmi Gabung PSG

Peristiwa tragis di jalur tengkorak itu kerap dihubungkan dengan mitos-mitos mistik di sepanjang lintasan Jalan Cae. Ruas Jalan Cae berada di Jalan Raya Wado-Malangbong betulan Desa Sukajadi.

Sudah banyak masyarakat yang tahu, keangkeran di Jalan Cae. Masyarakat yang meyakini mitos akan menaati tatakrama ketika melintas jalur tengkorak itu. 

"Jadi jika ada kejadian kecelakaan di Jalan Cae, apalagi yang memakan korban banyak, sudah pasti banyak yang mengaitkan dengan hal mistik. Begitu banyak masyarakat yang mempercayai adanya mitos di Jalan itu Cae sendiri," ujar sepuh masyarakat Sukajadi.

Baca Juga: Berhasil dievakuasi, Polisi Ungkap Kecelakaan Tunggal Avanza Masuk Jurang

Ia tidak menampik jika kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Cae kerap dikaitkan dengan sejumlah mitos.

"Kalau orang tua dulu suka membuang puntung rokok jika mau lewat di Jalan Cae. Hal itu tanda hormat ke leluhur yang ada di jalan itu. Itu sudah jadi kebiasaan. Katanya bukti pamit mau melintas," ujarnya.

Namun tradisi-tradisi itu, kini telah hilang seiring perkembangan jaman. Mungkin hanya di kalangan tua saja yang masih melakukannya.

Baca Juga: 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Tunggal Di Rancakalong, Sumedang

Ia juga mengungkapkan cerita dari sesepuh setempat, terkait adanya pohon mangga besar di pinggir jalan Jalan Cae yang diyakini warga merupakan pohon keramat.

Di pohon keramat inilah, tambah dia, para pengendara biasanya membuang puntung rokok sebagai tanda penghormatan pada penunggu Jalan Cae. 

Namun sayang, kata dia, pohon yang dianggap keramat itu di tebang oleh warga. Sejak ditebangnya pohon keramat justru kecelakaan lalu lintas malah tambah banyak memakan korban.

Baca Juga: Mobil Avanza Terjun Bebas ke Jurang di Rancakalong Sumedang, 3 Penumpang Meninggal

"Ya cerita-cerita seperti itu kan bisa dibilang mitos, semua orang masing-masing memiliki keyakinan," ucapnya.

Tapi tidak salah juga jika dalam pandangan spiritual, ada orang yang mengaitkan ditebangnya pohon keramat itu menjadi pemicu banyaknya peristiwa tragis. ***

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah