Rawan Terjadi Bencana Pergerakan Tanah, Sumedang Mulai Siapkan Langkah Antisipasi

- 1 November 2023, 14:35 WIB
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, sedang memberikan arahan tentang pentingnya penerapan nilai-nilai budaya Sunda, dalam mengantisipasi bencana, di Makodim 0610.
Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, sedang memberikan arahan tentang pentingnya penerapan nilai-nilai budaya Sunda, dalam mengantisipasi bencana, di Makodim 0610. /kabar-sumedang.com/DOK Pemda Sumedang. /

 

KABAR SUMEDANG - Sebagai daerah yang dikelilingi kawasan perbukitan, Kabupaten Sumedang tentunya memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana pergerakan tanah.

Untuk meminimalisasi potensi bencana tersebut, maka perlu langkah antisipasi yang serius dari pemerintah daerah bersama seluruh elemen masyarakat di Sumedang. 

Sebagaimana diungkapkan Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman, saat dimintai tanggapan mengenai kesiapan Sumedang dalam menghadapi potensi bencana pada musim hujan, Rabu, 1 November 2023.

Baca Juga: Anggota KPU Sumedang Resmi Dilantik, Ogi Ahmad Fauzi Kembali Terpilih Jadi Ketua

Herman menyebutkan, dalam menghadapi musim hujan nanti, saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, telah menyiapkan 5 langkah antisipasi untuk meminimalisasi potensi bencana.

Kelima jurus jitu untuk penangkal bencana ini, kata Herman, tentunya perlu dukungan dari semua pihak, termasuk seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sumedang.

Sebab bagaimanapun juga, 5 langkah antisipasi yang perlu dilakukan ini, memang memerlukan keterlibatan masyarakat di dalamnya. 

Baca Juga: Seminar Nasional ASN Peduli Kependudukan, Upaya Wujudkan Indonesia Emas di Tahun 2045

"Lima jurus jitu untuk mengantisipasi bencana ini, tidak lepas dari nilai-nilai budaya sunda. Makanya, perlu kekompakan dan kesadaran dari seluruh masyarakat," kata Pj Bupati Sumedang. 

Adapun kelima jurus jitu untuk mengantisipasi bencana ini, sambung Herman, pertama "leuweung kaian" (penanaman pohon di hutan-hutan), kedua "gawir awian" (tebing-tebing tanami bambu), ketiga "legok balongan" (lahan berongga di sekitar mata air dijadikan kolam), keempat "lebak sawahan" (lahan di dataran rendah dijadikan areal pesawahan), dan kelima "darat kebonan" (lahan-lahan darat dijadikan kebun).

Menurut Herman, kelima upaya berbasis nilai budaya Sunda ini, tentunya akan jauh lebih efektif untuk mengantisipasi terjadinya bencana. 

Baca Juga: Polisi dan Insan Pers di Jawa Barat Siap Sukseskan Pemilu Damai 2024

Maka dari itu perlu kesadaran dari semua pihak, agar seluruh lapisan masyarakat di Sumedang, bisa lebih peduli terhadap lingkungan, dengan cara menerapkan kembali nilai-nilai budaya Sunda ini.

"Oleh karenanya, saya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat supaya bersama-sama menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana, salah satunya dengan cara menerapkan nilai-nilai budaya sunda tadi," ujar Herman.

Pj Bupati Sumedang menuturkan, upaya antisipasi bencana melalui pendekatan budaya seperti ini, pasti akan lebih efektif, mudah dipahami dan murah meriah. Tinggal bagaimana seluruh komponen pemerintah yang ada, bisa ikut berperan aktif untuk menggerakan masyarakat melalui desa tangguh bencana sebagai motor penggeraknya. 

Baca Juga: Sempat Dinyatakan Hilang, Petani Asal Cinangsi Sumedang Ditemukan Tewas Terpanggang

"Sebetulnya masyarakat sudah paham, tinggal digugah kembali. Makanya, seluruh ASN harus terus mensosialisasikannya kepada masyarakat. Karena kalau jurus ini sudah dilakukan dengan baik, kami yakin bencana alam pasti bisa kita minimalisir," tutur Pj Bupati Sumedang.***

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah