Mengenal Konsep Pendidikan Leluhur Sumedang dari Sejumlah Catatan Naskah Kuno

- 30 Maret 2024, 21:14 WIB
Pemandangan Gunung Tampomas di Kabupaten Sumedang, dari kejauhan.
Pemandangan Gunung Tampomas di Kabupaten Sumedang, dari kejauhan. /kabar-sumedang.com/DOK/

KABAR SUMEDANG - Sumedang merupakan salah satu daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat, yang memiliki banyak sekali keragaman budaya. 

Sebagai daerah yang pernah menganut sistem pemerintahan kerajaan, Sumedang tentunya memiliki perjalanan sejarah yang cukup menarik untuk diungkap.

Berdasarkan naskah kuno catatan perjalanan Bujangga Manik yang ditulis pada abad ke 15 Masehi, di wilayah Kabupaten Sumedang ini, dulunya pernah berdiri sebuah Kerajaan Medang Kahiyangan.

Baca Juga: Geopark Lembah Cisaar Jatigede Aktualisasi dari Konsep Pendidikan Leluhur Sumedang

Dalam naskah kuno tersebut dijelaskan, bahwa pada abad ke 6 Masehi, di sekitar kawasan kaki Gunung Tampomas berdiri sebuah Kerajaan Medang Kahiyangan yang dikenal sebagai pusat pendidikan Kamandalaan, Mandala Herang. 

Catatan sejarah ini, diperkuat juga dengan catatan naskah kuno Carita Parahiyangan yang ditemukan pada akhir abad ke 16 Masehi. 

Pada naskah kuno Carita Parahiyangan ini, disebutkan bahwa Sumedang sangat terkenal dengan pendidikan Bagala Asih Panyipuhan.

Baca Juga: Jejak Kerajaan Gajah Purba di Geopark Lembah Cisaar Sumedang yang Punah Jutaan Tahun Silam

Catatan naskah kuno Carita Parahiyangan ini, menceritakan mengenai pusat pendidikan Bagala Asih Panyipuhan pada masa kerajaan Tembong Agung Sumedang, di wilayah Ganeas yang akhirnya berpindah ke wilayah Darmaraja dengan pusat pendidikan bernama Mandala Leuwihideung. 

Dalam catatan naskah kuno Carita Parahiyangan ini, diceritakan pula bahwa Kerajaan Tembong Agung ini dipimpin oleh Prabu Tajimalela alias Bhatara Tungtang Buana. Selepas itu, Kerajaan Tembong Agung, berubah nama menjadi kerajaan Sumedang Larang. 

Halaman:

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x