KABAR SUMEDANG - Hujan yang pertema setelah musim kemarau panjang, memiliki mitos akan kandungan zat berbahaya.
Tentu saja, sebenarnya tidak ada bukti ilmiah yang sahih untuk mendukung mitos ini. Namun, mitos bahaya air hujan yang turun pertama kali masih cukup populer di beberapa negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sebelum kita membahas fakta di balik mitos ini, mari kita lihat apa sebenarnya maksud dari mitos bahaya air hujan yang turun pertama kali itu sendiri.
Baca Juga: Sumedang Mulai Diguyur Hujan, Warga Diimbau Tingkatkan Kesiapsiagaan Dini
Mitos tersebut beredar di masyarakat dan mengklaim bahwa air hujan yang turun pertama kali selama musim hujan memiliki kandungan bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
Oleh karena itu, orang-orang di beberapa daerah di Indonesia enggan untuk mandi atau melakukan kegiatan lain saat hujan pertama turun, bahkan ada yang menyarankan agar tidak menggunakan air hujan yang turun pertama kali untuk memasak atau minum.
Apa yang menjadi penyebab munculnya mitos ini? Beberapa faktor dapat memengaruhi orang-orang untuk percaya pada mitos ini.
Baca Juga: Dinas SDA Jabar Siapkan Strategi Hujan Buatan untuk Hadapi El Nino
Banyak orang yang kurang memahami tentang sifat dan karakteristik air hujan, sehingga terbentuklah mitos bahaya air hujan yang turun pertama kali ini.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah dengan polusi tinggi mungkin masih menyakini bahwa air hujan pertama kali sangat tercemar dan berbahaya untuk dikonsumsi atau digunakan.