KABAR SUMEDANG - Kampung Cidarma, salah satu kampung di pelosok Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang kerap disebut kampung gula merah atau gula aren. Pasalnya kebanyakan warga di sana identik dengan perajin gula merah. Kualitas gula semanis rasanya.
Kampung tersebut di sekelilingnya adalah hutan yang banyak terdapat pohon aren atau kawung.
Produksi gula merah merupakan warisan turun temurun. Warga di Kampung Cidarma umumnya pasti memproduksi gula merah atau gula aren.
Baca Juga: Buka di Hari Libur, Pemohon Layanan Adminduk ke Disdukcapil Sumedang Tetap Membludak
Gula yang yang diproduksi warga, memiliki ciri khas yang beda dengan gula aren ditempat lain. Gula Cidarma memiliki kelembutan, warnanya yang kuning kecoklat-coklatan,serta cita rasanya yang manis, dikemas dengan daun kelapa kering.
"Biasanya dibuat langsung di hutan tak jauh dari pohon arennya, kami buat tungku-tungku api sederhana untuk memasak lahang sampai menjadi gula," ujar Atang warga setempat.
Ia mengatakan, proses pembuatan gula aren dari mulai memasak lahang sampai mengental dan mencetaknya dalam cetakan bundar yang terbuat dari kayu, perajin membutuhkan waktu seharian untuk memproduksi gula hingga jadi.
Harga Relatif Murah
"Ya dalam seharinya itu kita bisa membuat gula dari 10 sampai 12 kilogram perhari, tapi dari hasil itu kan tidak semua bagus, gimana kualitas arennya, ungkap warga lainnya.
Kendati punya rasa yang khas, gula Cidarma hanya mampu dijual antara Rp10.000 sampai Rp12.000 per kilogram nya pada beberapa tahun lalu, itupun ketika permintaan pembeli sedang bagus-bagusnya.