Pengusaha di Sumedang Diminta Ikut Berperan Dalam Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

22 Mei 2024, 12:35 WIB
Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli, sedang membuka bimbingan teknis Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko bagi pelaku usaha, di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor. /kabar-sumedang.com/DOK Pemda Sumedang/

 

KABAR SUMEDANG - Seluruh pelaku usaha di wilayah Kabupaten Sumedang, diminta untuk bisa membangun kerjasama dengan pemerintah dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem.

Permintaan tersebut, disampaikan Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli, saat membuka bimbingan teknis Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko bagi pelaku usaha, di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, belum lama ini.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Sumedang menyampaikan, bahwa saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, telah menargetkan nol persen kemiskinan ekstrem pada Desember 2024.

Baca Juga: Sumedang Ternyata Masih Banyak Kekurangan Tenaga Kerja Konstruksi Bersertifikasi

Untuk mewujudkan target tersebut, maka perlu kolaborasi dengan seluruh sumber daya yang ada, termasuk para pelaku usaha di Kabupaten Sumedang. 

“Untuk itu, saya minta para pelaku usaha bisa memanfaatkan tenaga lokal yang berasal dari keluarga miskin ekstrem produktif dan terlatih dalam rekrutment tenaga kerja di perusahaan-perusahaan,” kata Yudia Ramli. 

Pj Bupati Sumedang menyebutkan, penghapusan kemiskinan ekstrem yang sedang digaungkan Pemkab Sumedang ini, tentu merupakan bagian intervensi pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. 

Baca Juga: Pemkab Sumedang Siap Berlakukan Sertifikasi Halal untuk Jajanan di Sekolah

Dalam pelaksanaannya, intevensi ini tentu memerlukan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, termasuk pihak media. 

“Berkaitan dengan hal tersebut, peran dunia usaha tentu akan menjadi bagian penting dalam penghapusan kemiskinan ekstrem. Karena kemiskinan dapat menimbulkan permasalahan sosial yang mempengaruhi stabilitas ekonomi, dan tentunya akan berdampak pada dunia usaha,” tutur. 

Oleh karena itu, Yudia mengajak kepada para pengusaha untuk bersama-sama menyatukan langkah dan pemahaman dengan Pemkab Sumedang dalam menghapus kemiskinan ekstrem. 

Baca Juga: Sumedang Belum UHC, Meski Kepesertaan BPJS Kesehatan Telah Capai 95,17%

"Jadi keberadaan industri itu harus mempunyai implikasi positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Jangan sampai, banyak perusahaan tapi warga di sekitarnya tidak diberdayakan," ucap Yudia.***

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)

Tags

Terkini

Terpopuler