KABAR SUMEDANG - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, dalam waktu dekat ini berencana akan mengembangkan budidaya tanaman untuk bahan dasar beras analog, di kawasan Geopark Lembah Cisaar Jatigede.
Rencana budidaya tanaman bahan dasar beras analog ini, merupakan salah satu bentuk dukungan untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sumedang The City of Knowledge.
Sebagaimana diungkapkan Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Hj Tuti Ruswati, saat memimpin Rapat Perencanaan KEK Sumedang The City of Knowledge, di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, pada Jumat (14/06/2024), malam.
Baca Juga: Warga Cilopang Sumedang Tidak Akan Kesulitan Air Bersih Lagi
Dalam rapat tersebut, Pj Sekda Sumedang Tuti Ruswati menyampaikan, saat Sumedang telah menyiapkan sebuah inovasi baru untuk mendukung branding KEK Sumedang The City of Knowledge,
"Inovasi yang kita siapkan untuk mendukung KEK ini, di antaranya pengembangan budidaya beras analog di kawasan Geopark Lembah Cisaar Jatigede. Perlu diketahui, beras analog ini merupakan salah satu pangan alternatif pengganti beras, yang bentuknya mirip dengan butiran beras, namun berasal dari sagu, sorgum, singkong, jagung dan lainnya," kata Tuti.
Rencana budidaya beras analog ini, sambung Tuti, untuk mendukung keberagaman di kawasan Geopark Lembah Cisaar Jatigede. Sebab berdasarkan ketentuan, KEK itu harus memiliki keunikan, maka selain geopark Sumedang juga akan membangun beberapa tenant untuk ditanami tanaman yang bisa dijadikan beras analog.
Baca Juga: Pastikan Kesehatan Hewan Kurban, Pj Bupati Sumedang Lakukan Pengecekan ke Lapangan
Pj Sekda Sumedang berharap, keberadaan beras analog yang akan dibudidayakan di Sumedang nanti bisa menjadi salah satu alternatif atau solusi untuk mengatasi masalah ketahanan pangan di Kabupaten Sumedang melalui diversifikasi pangan dan fortifikasi pangan.
Dalam pelaksanaannya, sambung Tuti, untuk pengembangan budidaya beras analog ini, Pemkab Sumedang akan berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).