Retakan Tanah di Dusun Cirendang Kian Meluas, Warga Jembarwangi Sumedang Kembali Lakukan Penangan Bencana

18 April 2024, 14:32 WIB
Danramil Tomo bersama Kepala Desa Jembarwangi, sedang memimpin penanganan bencana di Dusun Cirendang. /kabar-sumedang.com/Taufik Rohman/

KABAR SUMEDANG - Bencana pergerakan tanah di Dusun Cirendang RT 11/04, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dilaporkan terus meluas.

Tingginya intensitas hujan yang terjadi selama beberapa hari terakhir, membuat retakan tanah di sekitar lokasi bencana longsor Dusun Cirendang Desa Jembarwangi, menjadi kian bertambah.

Seperti disampaikan Kepala Desa Jembarwangi Fitriani Dewi, kepada kabar-sumedang.com, melalui sambungan WhatsApp, Kamis, 18 April 2024.

Baca Juga: Warga Jembarwangi Sumedang Lakukan Penanganan Bencana Longsor

"Sekarang malah terjadi retakan lagi. Saat pertama kali terjadi bencana longsor tanggal 26 Februari 2024 lalu, kami sebenarnya sudah melakukan penanganan dengan cara menutupi tebing yang longsor dengan terpal plastik," kata Dewi.

Namun saat hujan kemarin, tebing-tebing yang tidak tertutupi terpal plastiknya malah mengalami retak-retak lagi. Bahkan, retakan tenahnya juga terlihat semakin luas dan dalam.

Jika dibiarkan, sambung Dewi, khawatir terjadi longsor susulan yang dapat membahayakan pemukiman penduduk di Dusun Cirendang. 

Baca Juga: Mampu Hasilkan 20 Ton per Musim, Inilah Daerah Penghasil Lada Terbesar di Sumedang

"Waktu longsor kemarin saja, ada beberapa rumah yang terkena dampak. Soalnya, di bawah tebing ini merupakan kawasan pemukiman penduduk. Makanya kami khawatir terjadi lagi longsor susulan," ujar Dewi.

Guna menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Desa Jembarwangi bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kecamatan Tomo, akhirnya sepakat untuk melakukan penanganan bencana lanjutkan di Dusun Cirendang. 

"Hari ini, kami bersama Forkopimcam Tomo, telah bahu membahu untuk melakukan kerja bakti penanganan bencana di Dusun Cirendang, bersama-sama dengan masyarakat," ujar Dewi.

Baca Juga: Menilik Kekayaan Alam yang Tersedia di Geopark Lembah Cisaar Jatigede Sumedang

Penanganan bencana kali ini, kata Dewi, dilakukan dengan cara membuat parit sementara untuk mengalihkan air hujan agar tidak masuk ke lokasi bencana.

Sedangkan untuk area tanah yang mengalami retakan, semuanya ditutup kembali dengan menggunakan terpal plastik bantuan dari BPBD Sumedang dan Dinsos Sumedang. 

"Alhamdulillah, barusan kami telah selesai membuat parit sementara di bagian atas tebing yang longsor. Parit sementara yang kami buat ini, semuanya ada tiga jalur dengan panjang masing-masing 50 meter," tutur Dewi. 

Baca Juga: Jejak Kerajaan Gajah Purba di Geopark Lembah Cisaar Sumedang yang Punah Jutaan Tahun Silam

Dewi berharap, penanganan bencana yang dilakukan warga bersama Forkopimcam Kecamatan Tomo ini, dapat meminimalisir potensi ancaman bencana longsor susulan di Dusun Cirendang. 

"Atas nama pemerintah desa, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam penanganan bencana ini. Tak lupa kepada jajaran Forkopimcam, kami juga mengucapkan terima kasih karena telah memimpin kami dalam melakukan penanganan bencana," tutur Dewi.***

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)

Tags

Terkini

Terpopuler