Menilik Kekayaan Alam yang Tersedia di Geopark Lembah Cisaar Jatigede Sumedang

- 2 April 2024, 21:56 WIB
Sejumlah pengunjung sedang menikmati keindahan Waduk Jatigede, di jembatan Menara Kujang Sapasang.
Sejumlah pengunjung sedang menikmati keindahan Waduk Jatigede, di jembatan Menara Kujang Sapasang. /kabar-sumedang.com/Taufik Rohman

KABAR SUMEDANG - Geopark merupakan sebuah wilayah geografi yang memiliki Warisan Geologi (Geoheritage). Geopark atau Taman Bumi ini, di dalamnya harus memenuhi tiga aspek yang saling berkaitan, yakni aspek keragaman geologi (Geodiversity), keanekaragaman hayati (Biodiversity) dan keragaman budaya (Cultural Diversity).

Seperti halnya Geopark Lembah Cisaar Jatigede, yang baru saja ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. Seusai konsepnya, Geopark Lembah Cisaar Jatigede ini, dikembangkan melalui upaya konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian bagi masyarakat.

Berdasarkan laporan dari Tim Perancangan Geopark Lembah Cisaar Jatigede, kawasan Taman ini, memiliki banyak sekali kekayaan alam yang dapat dikembangkan untuk mendukung upaya konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian secara berkelanjutan.

Baca Juga: Geopark Lembah Cisaar yang Diluncurkan Pemkab Sumedang Telah Memenuhi Standar UNESCO

Salah satu potensi yang dimiliki Geopark Lembah Cisaar Jatigede ini, di antaranya potensi pariwisata.

Melalui pengembangan sektor pariwisata dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan pemerintah daerah, dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.

Dengan hadirnya Geopark ini, para wisatawan nantinya akan mendapatkan pengalaman berwisata di Sumedang yang memperlihatkan Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural Diversity. 

Baca Juga: Kawasan Geopark Lembah Cisaar-Jatigede, Jejak Pradaban Pra Sejarah di Sumedang

Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, salah satu Tim Perancangan Geopark Lembah Cisaar Jatigede menyebutkan, Kabupaten Sumedang memiliki banyak sekali potensi Geodiversity. 

Potensi Geodiversity ini, kata Deny, tersebar di Kawasan Waduk Jatigede dan sekitarnya. "Khususnya di wilayah Desa Jembarwangi dan Desa Darmawangi, daerah ini ternyata menjadi habitat terakhir fosil tempurung kura-kura dan fosil gading stegodon (gajah purba) yang sudah menjadi warisan kehidupan masa lalu (Geoheritage)," ujar Deny.

Halaman:

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah