Network
KABAR SUMEDANG - Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli, meyakini kalau pemberdayaan petani, khususnya buruh tani, bisa menjadi salah satu daya ungkit untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sumedang.
Soalnya, mayoritas masyarakat di wilayah Kabupaten Sumedang sendiri, memang menggantungkan hidup dari usaha pertanian, baik itu sebagai pengusaha pertanian, petani ataupun buruh tani.
Hal demikian disampaikan Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli, saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang, Kamis, 30 Mei 2024.
Baca Juga: 0,53 Persen Warga Sumedang Masuk Kategori Miskin Ekstrem, Pemkab Optimis Bisa Nol Persen Tahun Ini
"Kantung-kantung kemiskinan itu kebanyakan ada di pedesaan, termasuk di antaranya para buruh petani. Makanya, kita harus berdayakan para petani, khususnya buruh tani," ujar Yudia.
Sebab, apabila masyarakat di pedesaan khususnya para buruh tani bisa berdaya, maka secara tidak langsung nantinya bisa menjadi daya ungkit untuk penyelesaian masalah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sumedang.
Maka dari itu, sambung Yudia, Pemkab Sumedang akan terus berupaya untuk mendorong pemberdayaan petani dan para buruh tani, agar mereka bisa lebih berdaya. Salah satunya, dengan memberikan bantuan alat-alat pertanian, dan subsidi pupuk.
Baca Juga: Desa Cikurubuk Buahdua menjadi Sentra Pertanian Organik di Sumedang
"Tak hanya itu, Pemkab Sumedang juga rencananya akan membuat laboratorium untuk pengembangan kopi, tembakau dan ubi Cilembu. Ini bergandengan dengan gudang kopi dan penjemuran kopi. Insya Alloh, dengan dukungan Dinas Pertanian para petani di Sumedang nantinya bisa lebih berdaya," ucap Yudia.***
