Prevalensi Stunting di Sumedang Berhasil Turun Hingga 13,2 Persen Berdasarkan SKI 2023

- 6 Mei 2024, 13:28 WIB
Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli.
Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli. /kabar-sumedang.com/DOK/

KABAR SUMEDANG - Kerja keras Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang untuk menurunkan angka stunting, seperti sudah mulai membuahkan hasil. 

Sebab berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilakukan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes RI, pada tahun 2023 kemarin prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang ini sudah berada di angka 14,4 persen.

Dengan begitu, berarti angka stunting di Kabupaten Sumedang, telah berhasil mengalami penurunan hingga 13,2 persen dari tahun sebelumnya, yakni 27,6 persen di tahun 2022. 

Baca Juga: Berbagai Kreasi Seni Meriahkan Pembukaan O2SN dan FL2SN tingkat Kabupaten Sumedang

"Pada tahun 2022 lalu, prevalensi stunting Kabupaten Sumedang masih berada di 27,6 persen. Angka ini pernah menjadikan Sumedang sebagai kabupaten tertinggi prevalensi stuntingnya di Jawa Barat," kata Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli, Senin, 6 Mei 2024.

Tingginya angka stunting ini, kata Yudia, tentunya dijadikan sebagai motivasi bagi Kabupaten Sumedang untuk terus melakukan upaya konvergensi dalam percepatan penurunan stunting.

Dan hasilnya, sambung Yudia, sesuai hasil SKI BKPK Kemenkes RI tahun 2023, prevalensi stunting di Sumedang akhirnya bisa turun menjadi 14,4 persen, dengan persentase penurunan mencapai 13,2 persen dari tahun 2022.

Baca Juga: Inilah Langkah Konkret Pemkab Sumedang untuk Percepat Turunkan Kemiskinan Ekstrem

"Alhamdulillah, berkat kolaborasi semua pihak akhirnya prevalensi stunting di Sumedang bisa turun menjadi 14,4 persen atau menurun 13,2 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Yudia. 

Pj Bupati Sumedang menyebutkan, menurunkan angka stunting telah menjadi komitmen Pemkab Sumedang. Maka dari itu, Pemkab akan terus berupaya untuk menurunkan stunting di Sumedang. Selain memilik target zero new stunting atau tidak ada stunting baru, intevensi terhadap bayi stunting juga terus dilakukan secara kolaborasi, mobilisasi dan digitalisasi.

Halaman:

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah