Bantah Pernyataan Peneliti BRIN, BMKG: Bencana Angin di Sumedang Kemarin Puting Beliung Bukan Tornado

- 23 Februari 2024, 16:51 WIB
Deputi Geofisika BMKG Hanif Andi Nugraha, sedang diwawancarai wartawan di Gedung Negara, Sumedang.
Deputi Geofisika BMKG Hanif Andi Nugraha, sedang diwawancarai wartawan di Gedung Negara, Sumedang. /kabar-sumedang.com/Taufik Rohman/

KABAR SUMEDANG - Berbeda pendapat dengan Peneliti Badan Riset dan Indonesia Nasional (BRIN), pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa bencana angin yang terjadi di sekitar wilayah Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, Kabupaten Sumedang kemarin, adalah puting beliung. 

"Berdasarkan hasil penelitian kami dari BMKG, angin yang menerjang kawasan industri di wilayah Jatinangor dan Cimanggung kemarin, adalah angin puting beliung, bukan Tornado," kata Plt Deputi Geofisika BMKG Hanif Andi Nugraha, kepada sejumlah awak media, di Gedung Negara Sumedang, Jumat, 23 Februari 2024.

Sebab menurut Hanif, sesuai hasil kajian yang dilakukan peneliti dari BMKG, terjangan angin yang terjadi di kawasan industri Jatinangor dan Cimanggung beberapa hari lalu, kecepatannya hanya 38,8 kilometer per jam.

Baca Juga: Peneliti BRIN: Angin yang Menerjang Kawasan Industri di Sumedang Bukan Puting Beliung, Tapi Tornado!

Itu artinya, kecepatan angin yang terjadi di kawasan Jatinangor dan Cimanggung kemarin, berarti masuk jenis angin puting beliung. 

Begitu juga dengan luasan atau jarak tempuh anginnya, jika diukur secara bentangan, jarak tempuh angin tersebut paling hanya sekitar 5 kilometer, dengan durasi waktu antara 5 sampai 10 menit.

"Sesuai hasil penelitian kami, kecepatan angin yang terjadi kemarin mencapai 36,8 kilometer per jam. Kalau Tornado itu, kecepatannya di atas 70 kilometer per jam," ujar Hanif. 

Baca Juga: Angin Puting Beliung di Sumedang Rusak Puluhan Bangunan di Jatinangor dan Cimanggung

Selain itu, Hanif juga menjelaskan, sesuai data kebencanaan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana yang disebabkan oleh angin itu adalah puting beliung, tidak ada tornado.

"Jadi sekarang, kita tidak usah lagi memperdebatkan soal puting beliung atau Tornado. Fokus kita sekarang, adalah untuk penanganan pascabencana," kata Hanif. 

Halaman:

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah