KABAR SUMEDANG - Dalam upaya mengatasi maraknya rentenir di masyarakat, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sumedang, kini sepakat akan merancang program Sumedang Zero Bank Emok.
Rancangan program Sumedang bebas bank emok atau rentenir ini, dibahas dalam Rapat Pleno TPAKD Kabupaten Sumedang, di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor, Rabu, 21 Februari 2024.
"Program Sumedang zero bank emok ini, bentuk ikhtiar pemerintah daerah dalam mengatasi maraknya maraknya rentenir. Saat ini, kondisi di lapangan, terutama masyarakat bawah banyak yang menjadi nasabah bank emok, dan akhirnya banyak masyarakat yang terlilit utang," kata Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Sapu Kawasan Industri di Sumedang, Sejumlah Bangunan Alami Kerusakan
Dalam Rapat Pleno TPAKD tersebut, Pj Bupati Sumedang juga mengajak kepada pihak perbankan, baik itu bank milik daerah atau bank BUMN, untuk bersama-sama bahu membahu memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat agar mereka bisa dengan mudah mendapatkan kredit pinjaman yang kompetitif dan sehat.
Pj Bupati Sumedang menyebutkan, saat ini TPAKD akan ikhtiar dari sisi kebijakan, agar masyarakat Sumedang bisa terbebas dari bank emok. Rencana program Sumedang zero bank emok ini, tentunya akan didukung juga oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia dari segi kebijakan.
“Program Sumedang zero bank emok ini, akan segera kami desain dan akan secepatnya kami eksekusi, demi kepentingan masyarakat,” ujar Pj Bupati Sumedang.
Baca Juga: Cerita Tentang Desa Kecil di Kaki Gunung Rengganis, Dulunya Pernah Dijadikan Ibu Kota Sumedang
Selain membahas rancangan program Sumedang bersih bank emok, Rapat Pleno TPAKD Kabupaten Sumedang ini, membahas juga mengenai upaya untuk meningkatkan aksesbilitas masyarakat terkait kuangan daerah.***