Atasi Kelangkaan Pupuk, Peserta KKN Tematik di Ujungjaya Sumedang Ciptakan Pupuk Organik

- 24 Januari 2024, 15:13 WIB
Mahasiswa peserta KKN tematik di wilayah Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, sedang menunjukkan pupuk organik hasil inovasi mereka.
Mahasiswa peserta KKN tematik di wilayah Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, sedang menunjukkan pupuk organik hasil inovasi mereka. /kabar-sumedang.com/Taufik Rohman/

 

KABAR SUMEDANG - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Katolik Parahyangan dan Universitas Islam Bandung (Unisba), baru-baru ini telah berhasil membuat inovasi pupuk organik dari limbah kotoran hewan ternak, di lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik mereka, di wilayah Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Pupuk organik yang berhasil diciptakan mahasiswa peserta KKN tematik di wilayah Desa Ujungjaya Kabupaten Sumedang ini, terdiri dari dua jenis, yakni jenis pupuk organik cair dan pupuk organik padat. 

Kedua jenis pupuk organik ini, semuanya berbahan dasar dari kotoran ternak yang diambil dari limbah peternakan ayam di wilayah Desa Ujungjaya, Sumedang. 

Baca Juga: Alokasi Pupuk di Sumedang Terus Berkurang, Saatnya Petani Gunakan Pupuk Organik

Salah seorang perwakilan mahasiswa peserta KKN tematik dari Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan, Whisnu Alam menyebutkan, inovasi pupuk organik dari kotoran ternak ini awalnya terinspirasi oleh banyaknya keluhan masyarakat tentang langkanya pupuk kimia.

Sebagai wujud nyata dari Program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa, kata Whisnu Alam, maka para peserta KKN tematik di wilayah Ujungjaya akhirnya mencoba untuk memberikan solusi atas kelangkaan pupuk kimia tersebut, dengan cara membuat inovasi pupuk organik dari kotoran ternak. 

"Selama kami melaksanakan KKN tematik di Ujungjaya, petani di sana ternyata sering alami kelangkaan pupuk. Karena itu, kami berinisiatif untuk membuat pupuk organik. Karena kebetulan, di sana banyak sekali peternakan ayam," kata Whisnu Alam, saat acara lepas sambut KKN tematik Perguruan Tinggi Mandiri GRMD, di Pusat Pemerintahan Sumedang, Rabu, 24 Januari 2024.

Baca Juga: Petani Harap Sabar, Alokasi Pupuk Untuk Sumedang Tahun 2024 Berkurang

Whisnu menuturkan, sebelum membuat pupuk organik ini, para mahasiswa peserta KKN tematik tentunya telah melakukan riset terlebih dahulu, melalui wawancara langsung ke petani dan peternak ayam di Ujungjaya.

Dari hasil wawancara itu, mahasiswa menemukan adanya keresahan dari para petani, terkait masalah langkanya pupuk pada saat musim pengolahan lahan untuk pertanian.

"Sebagai mahasiswa, kami merasa terpanggil untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dialami para petani. Salah satunya, dengan membuat pupuk organik dari limbah kotoran ternak," ujar Whisnu Alam. 

Baca Juga: Petani Di Sumedang Kesulitan Dapatkan Pupuk Subsidi

Penjelasan yang disampaikan Whisnu Alam ini, dibenarkan pula oleh Muhammad Akmal Saifullah peserta KKN tematik dari Fakultas syariah Program studi Hukum Keluarga Islam Unisba.

Muhammad Akmal menyebutkan, untuk produksi pupuk organik ini, dalam pelaksanaannya dilakukan melalui bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pemerintah Desa Ujungjaya.

"Harapan kami, semua petani di Ujungjaya nantinya bisa menggunakan pupuk organik, di tengah keterbatasan pupuk kimia. Dan penggunaan pupuk organik ini, hasilnya akan jauh lebih baik," ujar Akmal.

Baca Juga: Petani Berharap Penyaluran Pupuk Bersubsidi Sesuai Kebutuhan

Muhammad Akmal menuturkan, pengembangan produksi pupuk organik ini, nantinya akan diserahkan kepada pihak BUMDes dan pemerintah desa.

"Kami hanya merintis saja, untuk sustainable-nya, kami serahkan ke BUMDes. BUMDes di sana juga ternyata tertarik untuk memproduksi pupuk organik ini," ujarnya.

Keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan KKN tematik ini, langsung mendapatkan apresiasi dari Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman. 

Baca Juga: Konsultasi ke Psikolog Bukan Berarti Kita ODGJ, Tapi Solusi untuk Mengurangi Stres dan Depresi

Bahkan, Pj Bupati Sumedang, berencana akan langsung menindaklanjuti hasil produk yang telah dibuat para mahasiswa peserta KKN tematik tersebut. 

"Hasil dari kegiatan KKN tematik ini memang harus berkelanjutan. Berkaitan dengan produk yang telah diciptakan adek-adek mahasiswa, nanti akan kami dorong supaya terus dikembangkan," ujar Herman.

Oleh karena itu, Pj Bupati Sumedang kini berencana akan melakukan kerjasama dengan Ikopin University untuk mengembangkan produk yang dihasilkan dari mahasiswa KKN Tematik One Village One Product dalam program Perguruan Tinggi Mandiri GRMD di Sumedang.***

Editor: Taufik Rochman (Kabar Priangan)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah