KABAR SUMEDANG - Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Sumedang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumedang, telah melakukan kolaborasi dengan berbagai lembaga, salah satunya dengan Saving Next Generation Indonesia (SNGI).
Kerjasama yang telah dirintis sejak tahun 2022 ini, sekarang kembali diperkuat demi suksesnya program penurunan stunting di Kabupaten Sumedang.
"Kami terus berupaya memperkuat kolaborasi dengan berbagai lembaga, untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Sumedang. Termasuk dengan SNGI," kata Plt Kepala Bidang P2LKDLAD pada DPMD Kabupaten Sumedang, Andri Sutisna, Rabu, 6 Maret 2024.
Baca Juga: Puluhan Insan Pendidikan Berprestasi di Sumedang Terima Penghargaan Vidya Caryena 2
Sebagai bentuk apresiasi kepada lembaga yang telah bekerjasama dalam menurunkan stunting, kata Andri, Kepala DPMD Sumedang telah mengeluarkan surat keputusan yang di dalamnya berisi penghargaan kepada lembaga yang telah bekerjasama, yakni SNGI, TP PKK Sumedang, Program Bisa, BPJAMSOSTEK, dan RT/RW.
Apresiasi dari DPMD ini, langsung mendapat respon positif dari Founder SNGI Goris Mustaqim. Menurut Goris, kerjasama dengan DPMD Sumedang ini, memang telah terjalin sejak tahun 2022, pada saat pihak SNGI melakukan piloting pemberdayaan desa untuk penanganan stunting di Desa Pasir Biru (Rancakalong), Cigendel (Pamulihan) dan Cikondang (Ganeas).
Goris menyebutkan, program pemberdayaan desa untuk penanganan stunting di Kabupaten Sumedang yang telah dilaksanakan pada tahun 2022 itu, ternyata berhasil.
Baca Juga: Berdedikasi Saat Pengamanan Pemilu di Sumedang, 15 Personel Terima Penghargaan
Sebagai tindaklanjutnya, DPMD Sumedang bersama SNGI pada tahun 2023 dan 2024 ini, akan kembali memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan program pemberdayaan desa untuk penanganan stunting.
"Tahun 2022 kita sudah melakukan piloting di 3 desa. Dan tahun ini kita sedang mengembangkan program ini lagi di 26 desa yang tersebar di 26 kecamatan," kata Goris.